IMAJINASI dan RASIONALITAS
Secara terminologi Imajinasi adalah suatu permainan akal yang menggambarkan sesuatu tanpa memiliki realitas ataupun wujud yang nyata.
Secara etimologi di artikan sebagai khayalan, kreatifitas akal, dan alam realitas kedua.
Sedangkan menurut wikipedia, Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang secara umum
Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologisebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa biasa, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai "menggambarkan" atau "gambaran" atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi "produktif" atau "konstruktif".
Kebanyakan manusia terjebat dalam imajinasi yang kuat sehingga membuat mereka menghayalkan sesuatu yang tidak ada realitasnya, ketika khayalan atau imajinasi ini menguat maka apa yang tidak rasional menjadi rasional dan sikap ini membuat akal yang menjadi tolok ukur dikatakan manusia melemah.Apa maksud perkataan "sikap ini membuat akal yang menjadi tolok ukur dikatakan manusia melemah" manusia dikatakan manusia karna akalnya bukan karna bentuk dan jasadnya, maka dari itu ketika akal melemah dan imajinasi menguat maka kemanusiaan manusia menurun.
Lalu apa maksud dari pernyataan "khayalan atau imajinasi ini menguat maka apa yang tidak rasional menjadi rasional" seperti : manusia sudah tau bahwa sesuatu yang telah mati tidak akan bankit lagi sampai hari kebangkitan dan Allah Swt tak akan membiarkan arwah yang telah meninggal berkeliaran dialam dunia kalau ditinjau dari alquran hanya menyapaikan hari kebangkitan artinya apa, sekarang semua arwah masih terkunci dalam kubur. Akan tapi ketika melewati pekuburan di malam hari mereka merasa takut.
Ini diakibatkan karena diberikan doktrin yang diberikan kepada manusia sejak lama sampai menjadi sebuah keyakinan universal sehingga mereka meyakini bahwa orang yang telah meninggal arwah mereka akan bergentayangan sehingga menciptakan kebodohan massal.
Adapun bukti adanya penampakan yang dilihat oleh mata itu hasil dari imajinasi yang kuat sehingga menciptakan fatamorgana/merasionalkan yang tidak rasional. Kalau penampakan dari lensa kamera itu bukan arwah! Karena arwah yang telah meninggal akan menjadi non materi, dan yang diketahui adalah materi tak bisa menangkap yang non materi, akan tetapi itu adalah jin yang menakuti manusia karna jin adalah materi halus, jin ibarat asap ketika menyatu dia akan nampak dan ketika melebar dia tak nampak tetapi masih ada.
Orang yang memiliki imajinasi yang tinggi dapat menyebabkan dirinya musyrik, ketika tuhan diimajinasikan memiliki jasad dan bentuk, akibat tuhan tak memiliki bentuk dan wujud karena dialah yang maha tak terbatas sehingga membayangkan tuhan seperti yang ada di pikirannya inilah alasan kenapa imajinasi atau khayalan dapat menyesatkan manusia